Batik Ceplok Kembang Kates merupakan salah satu warisan budaya takbenda yang kaya akan makna dan filosofi. Motif batik ini tidak hanya sekedar corak pada kain, tetapi juga cerminan dari nilai-nilai budaya dan estetika masyarakat Jawa, khususnya di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sejarah dan Asal Usul
Ceplok Kembang Kates memiliki identitas yang kuat dengan Kabupaten Bantul. Motif ini terinspirasi dari tanaman pepaya, atau dalam bahasa Jawa disebut ‘kates’. Tanaman ini tidak hanya dikenal sebagai buah yang lezat, tetapi juga sebagai simbol dari kesuburan dan kehidupan.
Awal Mula
Motif batik ini mulai dikenal dan dikembangkan di Kabupaten Bantul, sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya batik yang telah menjadi identitas nasional Indonesia.
Pengembangan
Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Disperindagkop dan BAPPEDA berinisiatif mengembangkan Batik Ceplok Kembang Kates sebagai identitas lokal yang kuat, terutama setelah Yogyakarta ditetapkan sebagai Kota Batik Dunia oleh World Craft Council.
Makna Filosofis
Setiap motif dalam batik Ceplok Kembang Kates memiliki makna yang mendalam. Biji dan bunga pepaya yang menjadi motif utama melambangkan semangat dan harapan, sementara warna-warna yang digunakan memiliki simbolisme tersendiri.
Simbolisme Warna
- Merah: Keberanian dan semangat
- Hijau: Kesejahteraan dan harmoni
- Biru: Kedamaian dan ketenangan
Makna Keseluruhan
Secara keseluruhan, batik ini melambangkan semangat mempertahankan pengabdian kepada bangsa, negara, dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bantul.
Penggunaan dan Fungsi
Batik Ceplok Kembang Kates tidak hanya digunakan sebagai pakaian sehari-hari, tetapi juga memiliki fungsi sosial dan budaya yang lebih luas.
Pakaian Formal
Batik ini sering digunakan sebagai seragam Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Bantul, menunjukkan identitas dan kebanggaan lokal.
Oleh-Oleh Khas
Sebagai oleh-oleh, Batik Ceplok Kembang Kates menjadi bukti nyata dari kekayaan budaya Bantul yang dapat dibawa pulang dan dinikmati oleh semua orang.
Dengan pola yang terinspirasi oleh motif Probonegoro, yaitu susunan pola ulang diagonal, Batik Ceplok Kembang Kates tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga kaya akan cerita dan makna.